Ketika di tempat nun jauh di sana
Saat kuhirup nafas pagi
Bersamaan dengan menyingsingnya matahari
Terlihat begitu indah menenagkan jiwa.
Ketika ku lihat keesokan hari
Ternyata masih indah
Langit malam yang terganti dengan kuningnya matahari
Yang menghiasi birunya laut yang tadinya kelam
Namun mengapa semua ini begitu berbeda
Ketika aku sampai di kota
Fajar yang seharusnya begitu indah
Tergantikan dengan hawa panas, menyengat, dan lengket
Kota,
Orang-orang hanya dapat bertahan karena mesin pendingin
Hanya dapat bertahan dengan mesin pengantar
Kota bagaikan saudagar kaya yang penyakitan
Yang miskin akan kebahagiaan
Mengapa ini bisa terjadi
Padahal matahari hanya satu
Yang terbit dari timur dan tenggelam ke barat
Namun begitu berbeda nyata dilihat dari kedua sisi
Jarak bukan menjadi alasan
Karena keindahan hanya dapat dilihat dengan hati yang murni
Dengan jiwa yang bersih
Serta iringan sebuah symphony
Yang menjadikan matahari yang hanya satu
Dapat terlihat indah dari berbagai sisi
Arya, 16 Maret 2011